gravatar

Warga NU Wajib Memiliki Akun Facebook

JAKARTA - Fakta bahwa warga mayoritas Nahdliyin belum menguasai teknologi internet menjadi suatu hal yang tak terbantahkan. Sehingga acapkali mereka menjadi objek penderita dalam dunia maya, bukan subjek yang mampu memanfaatkan bayi ajaib teknologi itu.

Warga NU pun pada kenyataanya lebih banyak menjadi konsumen di dunia maya. Padahal potensinya sebagai sebuah komunitas sangat besar karena memiliki sekira 35 juta anggota.

Untuk mengatasi persoalan ini, pengelola jaringan blog Kompasiana, Pepih Nugraha menyarankan agar warga NU memiliki akun di situs jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, dan Twitter.

"Melalui situs jejaring sosial warga NU yang terserak di mana-mana, akan bisa disatukan," ujarnya dalam acara workshop Penguatan Jaringan Komunitas Online NU bertajuk Tradisi, Teknologi, dan Kebangkitan Kelas Menengah Santri di kator PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Minggu (6/9/2009).

Dengan bergabung di situs jejaring sosial, Nahdliyin, sebutan untuk warga NU, juga bisa saling bertukar pikiran guna mencari solusi berbagai persoalan. Sehingga ukhuwah di antara warga NU bisa tetap terjaga. "Situs jejaring sosial juga bisa digunakan untuk memperkenalkan lembaga NU seperti NU online dengan cara menautkan beritanya," ungkap jurnalis senior Kompas ini.

Sementara itu, Pemred NU Online Abdul Mun'im DZ dalam sambutannya menegaskan pentingya mengubah strategi perjuangan warga NU seiring perubahan zaman. "Saatnya menjadikan teknologi jadi tradisi," ungkapnya.

Oleh karena itu, pembentukan komunitas NU online memiliki nilai strategis dalam mendorong warga NU agar berdaya di dunia maya. Mun'im menyebutkan internet bisa dijadikan media berdakwah serta mendidik warga NU, serta umat Islam pada umumnya.

"Ini sangat strategis secara keagamaan. Apalagi secara politis," pungkasnya.
Sumber: okezone.com