gravatar

Satelit Indonesia Meleset dari Orbit

Beijing (ANTARA News/Reuters) - Sebuah satelit komunikasi Indonesia yang diluncurkan dari China gagal memasuki orbit tetap, lapor media pemerintah yang menyebut itu adalah kemunduran lain dari upaya China memasarkan kemampuan meluncurkan roket antariksanya.

China dengan cepat mempeluar kemampuan antariksanya dan berencana mendaratkan sebuah wahana di bulan pada 2012.

Satelit bernama Palapa D yang dimiliki perusahaan komunikasi satelit Indonesia, Indosat. diluncurkan oleh roket Long March 3B buatan China dari situs peluncuran roket Xichang di provinsi Sichuan, wilayah barat daya China, Selasa.

"Roket pertama dan kedua secara normal berhasil masuk luar angkasa, namun roket ketiga gagal selama pembakarannya," lapor kantor berita China Xinhua.

Bulan Maret lalu, China menjanjikan akan mengganti semua biaya Satelit Komunikasi Nigeria seharga 340 juta dolar AS, yang dinamai NIGCOMSAT-1, setelah satelit itu gagal melanjutkan misinya setelah 18 bulan berada di orbit. Satelit ini juga diluncurkan dari Xichang, pada 2007.

Kemampuan China dalam meluncurkan satelit komunikasi asing bisa menyokong pengembangan kehadiran antariksanya sendiri.

Negeri ini berencana meluncurkan dua atau tiga laboratium udara antara 2010 dan 2015, sebelum ditumpangkan pada satu stasiun antariksa pada 2020, demikian Harian China, Selasa, mengutip Gu Yidong, mantan kepala program antariksas berawak China.

China sedang membangun sebuah pusat peluncuran baru di pulau selatam Hainan, yang posisinya lebih baik ketimbang baik Xichang ataupum pusat peluncuran China lainnya di provinsi Gansu.

Perusahaan Prancis ThalesAlenia Space, yang membuat satelit Palapa D, mengatakan bahwa satelit itu telah ditarik, sementara para pakar tengah menyelidiki kesalahannya, lapor Xinhua.